Sabtu, 10 Oktober 2015

Sunnah Nabi Menjaga Kebersihan Diri

Sajadah Muslim ~ Kita mengetahui bahwa kebersihan merupakan salah satu unsur penting prilaku  beradab, dan Islam menganggap kebersihan bukan hanya sebagai ibadah, tapi juga adalah suatu sistem peradaban. Baik dalam al-Qur’an maupaun dalam hadits pernah menyinggungnya antara lain

Pertama, .Allah menyukai kebersihan, ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang     yang mensucikan diri” (QS Al-Baqarah ayat 222). Oleh karena itulah kebersihan dianggap sebagai salah satu bukti keimanan, sementara sebuah hadits shahih berbunyi “Al-thuhur syathr al-iman (kebersihan itu adalah sebagain dari iman” (HR.Muslim, Ahmad dan Tirmidz). Kebersihan yang dimaksud adalah maknawi yaitu kebersihan dari syirik, munafik dan akhlak yang tidak baik, juga kebersihan bermakna indrawi yaitu kebersihan perorangan dan kebersihan umum.
sunnah-nabi-menjaga-kebersihan

Kedua, Kebersihan adalah cara menuju kesehatan dan kekuatan, Kesehatan jasmani adalah bekal individu dan kekayaan yang tak terhingga bagi setiap muslim, kebersihan  menjadi syarat keindahan dan penampilan yang baik  dan yang dicintai oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Allah swt telah berfirman, ”Hai anak Adam Pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki Masjid.” (QS.Al-Araf ayat 31).
 
Karena itu Rasulullah melarang seseorang pergi ke masjid dengan memakai baju yang kumuh, sebab selain kebersihan dan penampilan yang lebih baik adalah salah satu penyebab eratnya hubungan seseorang dengan orang lain. Manusia secara fitra tidak menyukai barang yang kotor dan tidak suka melihat orang yang tidak bersih. Inilah sebabnya Rasulullah mendorong setiap  umat muslim untuk mandi sebelum ke masjid untuk melaksanakan shalat Jum’at.

Rasulullah saw telah memberikan perhatian terhadap masalah kebersihan badan, beliau menganjurkan cara hidup bersih dengan mandi. Rasulullah juga memberi perhatian khusus terhadap kebersihan mulut dan gigi dengan bersiwak serta perintah untuk membersihkan  rambut serta bau badan.

Demikian juga perhatian Rasulullah saw terhadap kebersihan rumah, halaman dan teras rumah, ”Sesungguhnya Allah swt itu indah, Dia menyukai keindahan, Allah itu baik, Dia menyukai kebaikkan, Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Karena itu  bersihkanlah teras rumah kalian janganlah kalian seperti orang-orang Yahudi.”(HR. Tirmidz).

Begitu juga perhatian Rasulullah pada lingkungan sekitarnya, kebersihan jalan, misalnya, beliau memberikan ancaman kepada siapa saja yang membuang sesuatu yang membahayakan dan membuang kotoran di tempat tersebut. “Barang siapa yang mengganggu orang-orang Islam di jalan tempat mereka lewat, dia pasti mendapat laknat mereka.” (HR.Tabran).
 
Diantara perbuatan-perbuatan itu adalah kencing didalam air, khususnya dalam air keruh, di tempat untuk mandi, serta tempat air  yang mengalir.Ketiganya perbuatan bisa mendapat laknat dari Allah swt, malaikat, dan laknat orang-orang yang shaleh.

Begitu juga dengan mandi air keruh, Rasulullah melarang kita untuk melakukannya, sebab air keruh itu adalah sumber kotoran, yakni air yang tidak mengalir dan tidak berganti dengan yang baru. Sabda Rasulullah saw, ”Janganlah  salah seorang dari kalian mandi di air yang diam, sementara ia dalam keadaan baik.” (HR.Muslim).

Contoh lainnya adalah larangan memasukkan tangan ke dalam bejana air setelah bangun dari tidur. Hal ini dikhawatirkan  tangan tersebur  sebelumnya telah menyentuh dubur atau yang lainnya ketika tidur. ”Apabila salah seorang dari kalian yang bangkit  dari tidur, janganlah menenggelamkan tangannya ke dalam tempat air sehingga ia membasuhnya tiga kali. Karena ia tidak tahu kemana tangannya  semalam.” (HR.Muslim).

Sunnah juga mensyaratkan supaya kita bersikap hati-hati terhadap sesuatu yang dapat mendatangkan penyakit atau bahaya bagi jiwa dan badan kita, hal ini merupakan perintah Rasulullah saw. ”Tutuplah mangkuk tempat makanan (apabila di dalamnya terdapat makanan atau minuman) dan tutuplah bibir timba, tutuplah pintu, matikan lampu (pada waktu malam sebelum tidur), karena setan  tidak akan  dapat membuka timba dan tidak akan membuka mangkuk tempat makanan.” (HR Muslim, ibnu majah dan Ahmad).

Kita mengetahui bahwa dalam  masalah kebersihan, Islam memiliki aturan yang tidak ditandingi oleh agama manapun. Islam memandang kebersihan sebagai ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah swt, Bahkan  kebersihan itu bisa masuk kategori  salah satu kewajiban bagi setiap umat muslim. Hendaknya, firman Allah dan sabda-sabda Rasulullah di atas tidak dijadikan sebagai jargon semata, tapi harus benar-benar dilaksanakan dengan penuh rasa kesadaran.

Sumber : Rahasia Sunnah-Sunnah Nabi
Terima Kasih Sudah Membaca: Sunnah Nabi Menjaga Kebersihan Diri

2 komentar: